Friday 17 August 2007

Here There Everywhere

Aku menulis di blog-ku, juga di friendster-ku, bahwa musik/lagu favoritku adalah Here, There, and Everywhere. Tapi bukan yang versi The Beatles lho ya, melainkan yang Neri Per Caso, coz aku merasa lebih cocok aja ma improvisasi nadanya. Lalu, knapa aku suka lagu itu?
Here, there, everywhere. Potongan syair awalnya, lebih kurang seperti ini : “To make a better live, i need my love to be here..” Aku setuju banged. Guru Sosiologi di SMU-ku dulu, bilang kalo manusia adalah makhluk sosial. Ia engga bisa hidup tanpa manusia laen. Kalo agamaku mengajarkan; ukhuwah (persaudaraan) is the real power of moslem. Iya, manusia mana yang bisa hidup sendiri. Tanpa teman yang menemani, sahabat yang membersamai, keluarga yang mensupport, dan cerita-cerita hidup yang mewarnai.
Tapi aku bukanlah manusia yang terlalu mengagungkan makna fisik. Aku pernah bilang ke temenku, “Kehilangan hanyalah label dari sebuah produk. Dan produk itu berisi cinta sejati.”
Jadi, meskipun aku suka banget dengan Here, There, Everywhere, walaupun aku adalah alumnus Sosiologi UGM, biarpun aku adalah manusia yang notabene adalah makhluk sosial, tapi aku percaya, dan terus belajar, bahwa sebenernya manusia lahir sendiri. Dan mati juga sendiri.
[] never ending!