Monday 20 August 2007

MMA IPB : Should i? (part two)

Bismillah.. aku mantap berangkat ke Bogor.. walau Ibuku terlihat (dan bahkan sempat terlontar ke Ayahku) bahwa sebenarnya beliau kurang begitu setuju dengan satu dari beberapa proses ikhtiar yang sedang kulakukan ini. Alasan Ibu, karena ternyata setelah kutelusuri lewat profil MMA IPB di website, nampak nuansa eksak yang cukup kental terasa. Yah, rasional juga, lha wong Magister Manajemen Agribisnis.... Berikut kukutipkan profilnya ya :

“... MMA-IPB Tumbuh dan Berkembang Kokoh : Welcome to the Magister Manajemen Agribisnis (MMA) IPB homepage. Founded in 1991, MMA-IPB is the first agribusiness master management program enrolled in Indonesia. It is one of the study program in the IPB Post Graduate Program. In its relatively short history, MMA-IPB has established itself as one of the leading business schools in Indonesia. MMA-IPB is the best business schools in Indonesia ranked by the BAN (Badan Akreditasi Nasional). Our Master Management program enrolles the daytime program, evening program, and special in house program. In addition, many managers and executives of leading firms in Indonesia attend our master management program and also our executive training programs. What makes the "MMA-IPB Experience" unique among top business schools? You'll find some of the answers here on our web site, as you learn about our people, our programs and our approach to business and mangement education. I invite you to spend some time with us and learn more about us. We welcome your comments and suggestions as we continue to strive for leadership in agribusiness management education...” (from http://mma.mb.ipb.ac.id, 19 Agustus 2007)

Simpel aja. Aku berfikir bahwa Indonesia adalah negara agraris. Bisa survive lewat aspek pertanian, asalkan ada manajemen yang oke. Udah 62 tahun ‘kan, kita merdeka. Tapi aku yakin, beberapa dari kalian juga kadang masih galau tho, apa bener kita udah merdeka? Beras aja masih ngimpor..

Basis keilmuanku memang Sosiologi UGM. Dan jujur, merasa agak blank juga, untuk menghadapi test MMA. Tapi yakin aja, ilmu itu bisa dipelajari. Manusia dikasih Allah SWT, begitu banyak potensi untuk menaklukkan hidup, juga menggali ilmu. Dan setelah aku tanya ke hati aku, “dia” bilang kalo aku sebenarnya memiliki sense lebih, pada ilmu sosial yang dipadukan dengan nuansa “eksak”. MMA IPB, sepertinya cocok untukku (kalo diterima hehe). Wherever, pokoknya aku pengen banged berada di tempat, di mana aku mendatangkan banyak manfaat di sana....

Dan euphoria menarik bahwa aplikasi keilmuan Sosiologi bisa fleksibel di segala lini, akan kubuktikan. Insya Allah. Allahu Akbar! Hidup Sosiologi! Hehehehehehehe.. Amien ya Rabb-ku.

[] Mengenangmu.